Kisah Cintaku Menjadi Lesbi Dengan Pramugari Semok

Namaku Celin, aku merupakan seorang mahasiswi di sebuah Universitas Gajah Mada, kehadiranku disini untuk berbagi pengalaman seksku yang berawal dari hubungan sesama jenis yang sudah aku lakukan sejak berusia 22 tahun dengan seorang wanita yang sudah berusia 35 tahun. Tidak tahu kenapa, semuanya bisa terjadi begitu saja atau mungkin pengaruh dari berahiku yang membuatku melakukan ini semua.

Sejatinya seorang wanita itu sendiri ialah ibu pemilik kost di tempatku tinggal. Dia bernama Tante Clara, suaminya sendiri seorang pebisnis yang sering kali pergi keluar kota sehingga Tante Clara merasa kesepian. Dengan adanya hubungan lesbi antara aku dan Tante Clara, aku mendapatkan pelayanan yang begitu istimewa dari Tante Clara. Sering kali aku berpikir tidak ingin terus menerus menjadi lesbian, sehingga kadang aku menolak ajakan dari Tante Clara dengan cara yang lembut. Berbagai alasan aku lontarkan untuk menolak ajakannya yang salah satunya dengan alasan lagi sibuk mempersiapkan laporan yang akan dikumpulkan besok harinya dan harus lebih fokus belajar.

Mulanya aku berencana untuk pindah kostan, namun Tante Clara memohon kepada agar tidak pergi dari kostan miliknya dengan persyaratan tidak mengganggu ketenanganku dan dia sudah menyetujuinya. Meskipun aku menjalin hubungan lesbi dengan Tante Clara, aku tidak ingin jatuh hati kepadanya. Terkadang aku merasakan kesepian Tante Clara yang sebetulnya membutuhkanku, namun seakan-akan aku mengacuhkannya begitu saja. Aku juga merasa heran dengan tingkah laku Tante Clara, saat suaminya pulang ke rumah, justru mereka malah terlihat tidak akur yang membuat mereka tidak tidur dalam satu kamar melainkan harus terpisah.

Di suatu hari, aku pulang agak larut malam setelah nonton bioskop bersama teman priaku di kuliah. Pada saat itu, jarum jam sudah menunjukkan angka setengah dua belas malam, kebetulan aku memiliki kunci masuk halaman rumah sendiri dan makanya aku bisa masuk dengan membuka pintu depan. Ketika itu suasana begitu sepi dan hening, ditambah lagi lampu depan yang sudah dimatikan. Aku melihat cahaya lampu yang berasal dari pintu kamar kost Pramugari tersebut. "Ehheemm.. rupanya dia sudah datang" ujarku dalam hati. Segera saya pergi ke kamar sebelah kamar nyonya rumah. Segera saya memasuki ruangan, membersihkan seluruh tubuh saya dan mengganti baju tidur saya. Setelah itu saya pergi ke teras dan tiba-tiba saya mendengar erangan aneh dari kamar saya. Suara ini membuat saya semakin penasaran dan cemas, tetapi perasaan kebetulan saya membuat saya berani ke sumber erangan saat saya melihat melalui ruang udara di kamar saya dengan erangan. Saya mencoba membuat lubang untuk melihat aksi itu, dan kemudian saya mengambil meja untuk mencapai lubang udara yang dilapisi kayu lapis.
Dengan perlahan aku tusukkan gunting untuk membuat lubang di triplek, aku begitu terkejut saat mengetahui apa yang terjadi sebenarnya di sebelah kamarku. Aku melihat Tante Clara tengah asik menindih wanita yang kelihatannya tidak asing, berkulit putih dan memiliki rambut yang panjang. Mereka berdua dalam keadaan telanjang bulat dan lampu di kamar tidak dimatikan sehingga aku bisa melihatnya dengan jelas saat Tante Clara berciuman dengan wanita itu yang mungkin saja Pramugari itu. Pada saat Tante Clare menciumi bagian lehernya wanita itu, aku bisa melihat paras wajah wanita itu begitu cantik dan ternyata Pramugari itu termakan rayuan Tante Clara juga. Tante Clara kemudian mulai memainkan dan menjilati puting susu Pramugari itu. "Aahhh.. eehhh.. aarrgghh." desah wanita yang tengah dicumbuhi Tante Clara.

Melihat adegan yang tak disangka secara langsung dan yang sesungguhnya aku pernah merasakannya juga, namun nafsuku semakin meningkat dan aku sudah tidak tahan lagi berdiri lama di atas meja yang membuat kakiku sudah terasa bergetar dan akhirnya aku memutuskan untuk turun dari atas meja meskipun rasanya aku ingin menyaksikan lagi adegan hot itu. Dadaku berdebar hebat dan ntah mengapa aku ingin merasakan hal yang sama seperti yang mereka lakukan. Kemudian aku mulai mengelus-elus vaginaku dan aku mainkan klitorisku bersamaan dengan suara rintihan dari sebelah kamarku. Tangan kananku terus memainkan klitorisku dan tangan kiriku memilin-milin puting susuku sambil membayangkan ketika Tante Clara mencumbuku dan membayangkan wajah cantik Pramugari itu berciuman denganku. Tidak terasa tangan kananku sudah basah meskipun sebenarnya aku belum mencapai orgasme. Seketika semua gelap dan aku buka mata tiba-tiba matahari sudah bersinar dengan terangnya.

Setelah sadar, aku segera membersihkan diriku yang semalam tidak bisa membersihkan diri sehabis masturbasi sendiri. Setelah siap membersihkan diri, kemudian aku keluar kamar dan mereka berdua tengah asik bercanda di atas sofa dengan senyuman berbinar-binar. Saat aku datang, mereka seolah kaget dengan kehadiranku dan kemudian Tante Clara memperkenalkan Pramugari itu denganku.

"Celin, perkenalkan ini Pramugari yang ada di sebelah kamarmu" ujar Tante Clara. Kemudian aku sorongkan tanganku untuk berjabat tangan dengannya. "Halo manis, namaku Caroline dan aku sudah tahu nama kamu dari Ibu kost, semoga saja kita bisa berteman baik ya" ujar Pramugari tersebut. Aku terus memperhatikan wajahnya yang memang benar-benar cantik sehingga membuat aku terpesona dan juga sedikit iri kepadanya, ia memang begitu sempurna dan aku menjawab sapaannya dengan bersemangat. "Haii kak, salam kenal juga ya.. kamu cantik sekali kak, baru sampai disini ya semalam" ujarku dan dia hanya menganggukkan kepala saja. Aku tidak tahu apa saja yang sudah diceritakan Tante Clara kepadanya dan kita semua segera menuju ke meja makan. Di meja makan sudah di sediakan berbagai makanan yang sudah dimasak Tante Clara. Saat makan bertiga, sering kali dia melirik ke arahku walaupun terkadang aku juga meliriknya sesekali, dadaku bergetar saat mataku bertatapan dengan matanya.

Seketika Tante Clara mengatakan sesuatu yang memecahkan kesunyian "Hari ini kebetulan Tante akan pergi untuk menjenguk saudara yang lagi sakit, jika saja ada telpon dari siapapun itu tolong sampaikan kalo Tante pergi ke rumah Tante Elis. Lantas kami berdua hanya menganggukkan kepala yang pertanda paham apa yang dikatakan Tante Clara dan berselang beberapa menit Tante Clara pergi, hanya tersisa aku dan Caronline disini. Dengan berbasa basi aku mengajukan pertanyaan "Kak Caroline sudah lama ngekost disini?" tanyaku. "Tidak juga sih, aku baru setahun saja ngekost disini" jawabnya.

Aku terus memperhatikan aksen lembutnya dan tiba-tiba dia bertanya padaku tentang hubunganku dengan Bibi Clara. Saya terkejut dan berusaha merespons dengan tenang dan mengatakan bahwa Bibi Clara sangat baik. Namun, yang mengejutkan saya adalah ketika Sister Caroline mengakui bahwa dia memiliki hubungan khusus dengan Bibi Clara.

Saya pura-pura terkejut dengan apa yang dikatakan Sister Caroline. "Kenapa kamu bisa menghubungi Bibi Clara?" Saya bertanya pada Caroline, "Saya tidak tahu, saya tidak pernah sukses dengan beberapa pria, saya sering dikhianati oleh pria, untungnya saya berusaha, dan ketika saya sampai di sini, saya bisa merasa baik dengan Bibi Clara, bahkan jika Bibi Clara bukan saya " Saya melakukannya pertama kali karena saya mencintai bos saya untuk pertama kalinya. "Sekarang aku hanya mengerti rahasianya, tetapi mengapa kamu ingin memberitahuku rahasiamu? Aku masih tidak memahaminya dan aku mencoba untuk menutupnya.
"Mengapa kamu mengungkapkan kepadaku rahasia saudaraku?"
Dan Caroline menjawab: "Karena aku percaya padamu, aku ingin kau lebih dari seorang teman".
Aku sedikit terkejut, walaupun aku tahu tandanya, aku tahu dia ingin tidur denganku, tetapi Caroline berbeda karena aku juga ingin tidur dengannya. Aku menunduk dan mencoba menjawab, tetapi tiba-tiba tangan kanannya menyentuh daguku.

Itu senyum yang sangat manis, aku balas tersenyum. Kemudian bibirnya menutup di sekitar bibirku dan aku hanya dapat menunggu saat bibirnya menyentuhmu. Begitu bibirnya menyentuh bibirku, aku merasakan panas dan kelembaban, jawabku. Lidahnya menyapu bibirku sedikit kering, sementara bibirku juga merasakan kehangatan bibirnya. Lidahnya menembus rongga mulut saya dan kami suka makan.. Aku berkonsentrasi pada bibirku yang keriput dan merasakan tangannya membuka kemejaku dengan tiba-tiba dan bahkan merobek bajuku. Meskipun saya terkejut, saya membiarkan dia melakukan segalanya dan saya menjawab, saya melepas jubah saya. Ciuman di bibir kami berhenti karena tunik yang membuka harus membuka wajahnya.

Saya melihat bra hitamnya bertumpu pada ciuman payudaranya, yang cukup bagus, hampir sebesar ciuman dadanya. Ketika mereka mengangkat saya tanpa menunggu, saya mencium bagian leher tangga sementara tangga melepas bra saya dan juga meremas payudara saya. Saya sangat ingin tahu ketika saya ingin mereka meletakkan payudara mereka. Teh dan piring Braucamuti dari Mudam Tampa, hitam dan putih dan hitam dan putih. Aku mendengarkan dan mengerang seperti Seeker Cow, tetapi Mooing sangat cantik, kudengar. Saya sangat menyukai kurva, saya merasa seperti pria, saya mulai menahan diri dan meletakkan Caroline di sofa. Saya mengenakan semua potongan, saya melepas celana saya dan lidah saya mulai memainkan peran, seperti halnya Bibi Clara. Lebih dari sebulan dengan ikon Burning untuk sekelompok pria dan wanita yang mencari wanita di mulut mereka. Ketika tubuh Caroline menegang dan Caroline menjambak rambutku, sinyalnya meledak dengan kekuatan yang cukup kuat.

Ketika saya merasakan tubuh Caroline, tiba-tiba pintu depan berderit. Spandan, kami berdua menunjuk ke ruang tamu dan meninggalkan bibi dengan jelas di depan pintu. Saya sedikit terkejut, tetapi saya melihat bahwa kami berdua telanjang. Mereka mencari informasi tentang Taman Pisang Basan Basi dan gaya musim semi yang dipakainya, dan kepergian Caroline Yang dan sindrom penghalang. Dia mencium bibirnya, lalu menjilat lehernya, Caroline Sejara dengan membabi buta, membantunya dan mencoba menggapaiku. Aku tahu apa yang dimaksud Bibi Clara, aku meletakkan wajahku padanya, tiba-tiba aku menoleh padanya dan bibirnya mencium bibirku. Saya menjawab dan memberi Caroline upaya untuk bangun. Aku merasakan payudaraku dan lidahku menarik Caroline. Saya merasa sangat baik, kami saling mencintai tiga. Sekilas, label tanggal penyimpanan data yang memengaruhi "beralih ke dingin" menunjukkan opsi lain. Caroline sekarang berani menjarah dan menikmati ciuman tubuhku dengan Bibi Clara. Caroline menyedot klitorisku, aku tidak tahu apa yang kurasakan waktu itu. Setelah mulut Bibi Clara kembali, aku berteriak santai seolah aku tidak peduli jika seseorang mendengar suaraku. Saya sangat senang dan bahagia saat itu.

Sekarang giliranku untuk duduk di sofa dan Caroline masih merupakan klitoris bukal, sementara Bibi Clara adalah salah satu payudaraku. Aku juga menjilat dada Bibi Claras, yang agak bingung di usia tuanya, dan aku merasakan lidahnya jatuh di tubuhku. Lidah Caroline menggantung di pahaku dan lidah Bibi Claras mulai menjelajahi tempat-tempat sulitku. Paha saya dibuka secara luas oleh Caroline sebagai anggota Bibi Clara, yang ditulis di Amerika Serikat. Clara dan sekarang Caroline bangkit dan aku melihat sekelompok pria dengan Bibi Clara. Dia menjilat Bibi Clara, yang mendorongku turun di posisi 69 dan melacak tubuh Bibi Clara dari Ny. Vera. Dan kemudian, dan lihat aku dan di negara bagian Kenya yang kesebelas, Bibi Clara. Caroline mencium bibirku dan aku juga menjawab sampai aku jatuh ke lantai yang dingin. Saya sangat lelah diserang oleh keduanya, jadi saya mulai secara pasif. Tapi mereka masih sangat agresif, seolah-olah Vera tidak mengangkatku dari kepalaku dan telah mengangkat tubuhku dari pahaku. Saya hanya membiarkannya pergi. Sementara Bibi Mary mencium leher saya dari belakang dan mendudukkan saya di Danam, saya bersenang-senang. Aku menjilat leherku dan mengisap payudaraku. Sambil membelai kedua tangan, mereka menciptakan tubuh baru saya, latar belakang merah dengan persahabatan untuk pria dan pria. Bibi Clara, yang berciuman, memiliki latar belakang putih dengan pinggangku.

Bebek, betapa banyak erangan dan sesuatu keluar dari mulut saya, tetapi mereka akan lebih liar jika mereka menerimaku. Akhirnya, saya berhenti kehilangan lagu yang kuat untuk tertidur, tetapi sebelum jatuh tertidur, saya mendengar bahwa mereka masih menguras kekayaan orang lain. Ketika saya bangun, ada kompilasi ketika saya membunyikan jam dua kali. Sudah jam dua siang. Aku masih merasakan dinginnya tanah dan kehangatan dua tubuh wanita yang tidur di sampingku. Saya mencoba duduk, saya melihat bahwa lingkungan saya sangat gelap, karena tidak dan orang yang telah memenangkan lampu, mencoba bangkit untuk memahami semua lampu. Saya melihat pakaian berserakan di mana-mana dan penuh dengan latar belakang putih dengan lemon putih dan tak berdaya. Saya mengambil selimut untuk mereka berdua dan saya tidur dengan mereka di lantai. Aku melihat wajah cantik Caroline dan wajah Bibi Clara dari Anggun, keduanya bertabrakan ketika matahari bersinar di ruangan itu.

Hari itu tiba dan saya harus kembali ke universitas, tetapi ketika saya mandi, seseorang mengetuk pintu kamar mandi dan ketika saya membukanya, itu adalah Caroline dan Bibi Clara. Mereka masuk dan di kamar mandi kami membuat pesta lesbian lainnya. Sekarang Caroline adalah pusat eksploitasi. Seperti biasa, Bibi Clara bekerja dari belakang dan aku bekerja dari awal di Caroline. Semua berdiri. Tubuh Caroline yang hebat, selama dia tidak harus menciumku untuk waktu yang lama, aku lebih fokus pada makanan dari payudaranya yang besar. Sementara tangan Bibi Mary membelai area sensitif Caroline. Tangan saya menikmati lekuk tubuh Caroline, yang benar-benar fantastis. Cinta kami di kamar mandi berlanjut di ranjang suami Bibi Clara, yang benar-benar hebat, sehingga kami bertiga bisa bergerak bebas dan memuaskan semua kepuasan yang kami inginkan. Sampai hari itu, saya benar-benar bolos kuliah.

Hari-hari berlalu dan kami bertiga bergantian. Jika Vera tidak bertanggung jawab, saya lebih mencintai Caroline, tetapi setelah seminggu, Caroline kembali bekerja dan takut kehilangannya. Mungkin aku jatuh cinta pada Caroline dan dia juga merasa seperti itu. Tadi malam, Caroline mengambil tanggung jawab untukku, dan Caroline menyewa kamar hotel bintang lima, dan kami mengesampingkan perasaan kami dan benar-benar tanpa hasrat. Caroline dan saya menjadi pecinta sesama jenis. Malam itu seperti malam pertama bagiku dan untuk Caroline tanpa Bibi Clara mengganggunya. Kami saling mencintai seperti harimau yang berjuang untuk mendapatkan kasih sayang, dan setelah malam itu Caroline melayani maskapai ke Hong Kong.

Entah bagaimana, dia pergi ke bandara untuk membuatku menangis dan mungkin aku menjadi lesbian. Karena Caroline memenuhi hatiku dengan kerinduannya dan masih menunggu Caroline di rumah kos Bibi Clara. Walaupun aku selalu menolak untuk mencintai Bibi Clara, Bibi Clara tidak mau membayar untuk naik, tetapi dengan kehangatan tubuhku di tempat tidur. Untuk melayani Anda dengan baik setiap bulan, meskipun sekarang saya mulai melihat wanita lain, ini adalah pengalaman saya dan saya sedang menunggu pengalaman saya berikutnya pada kesempatan lain.

Related Posts:

• CERITA SEKS SI LAUREN SEKETARIS DOKTER GIGI
• Cerita Sex Seorang Penghuni Kost Di Perkosa Penjaga Kost
• Cerita Mesum Bersama Pacar Teman Yang Sedang Mabuk
• Kisah Cintaku Menjadi Lesbi Dengan Pramugari Semok
• Nikmatnya Tubuh Baby Sisterku Yang Bernama Vero

Tweet